Arsip | Uncategorized RSS feed for this section

Curiculum Vitae Pelaut (SUrat Lamaran pelaut)

21 Des

download di sini biar lebih jelas CV Pelaut nya.. http://www.4shared.com/file/lPHBR9xR/riculum_vitae_pelaut_-_ivan_cl.html

CURRICULUM VITAE

To : Crew Departement

Dear sir :

I intend to apply for a job in your company for the position as

“ Juru Mudi ”

I am ready to joint on board

with route of voyage determind by the company.

My completed data as as follow :

I. PERSONAL DATA

Full Name : Ivan Clinton Butar-butar

Place and Date of Birth : Banua,17 March 1992

Nationality : Indonesia

Gender : Male

Marital status : Single

Address : perumahan chatalina,serpong.Tangerang

Contact No : 0821 6085 3431

Religion : Christian

height / weight :162cm/48kg

Email : mdc.clinton@yahoo.com

Website : http://ivanclintonbutar.blogspot.com

http://ivanclintonbutar.wordpress.com

II. CERTIFICATE OF COMPETENCY

Name Of Document Certificate Place & Date Of Issued

Deck watch keeping No. 6201643732N60711 Jakarta,10 October 2011

III. CERTIFICATE OF PROFICIENCY

Name Of document Certificate Place & Date Of Issued

BASIC SAFETY TRAINING No. 6201643732010111

Jakarta, 3 August 2011

PROFICIENCY IN SURVIVAL CRAFT AND RESCUE BOATS No. 6201643732040111

Jakarta, 15 August 2011

Tanker Familiarization

No. 6201643732090111

Jakarta,4 November 2011

ADVANCED FIRE FIGHTING No. 6201643732060112

JAKARTA,17 December 2012

IV. SEAMAN BOOK & PASPORT

Detail Of Document Number Valid Until Issued Issued At

Seaman Book Y.062562 15 August 2014 14 August 2011 Tanjung Priok

Passport A.171451 15 desember 2016 15 desember 2011

V. SEA SERVICE/EXPERIENCE

Shipe Name Rank GRT Type Period Flag

NN.Harapan Jaya Klasi 469 Tug Boat 22 july 2010 – 19 october 2011 Indonesia

MV.Celtic Dolphin A/B 1273 Cargo 21 January 2012 – 08 November 2012 Malaysia

Yours sincerely,

Ivan Clinton Butarbutar

BAGIAN-BAGIAN KONTAKTOR MAGNET

13 Jan

 

1.Kontaktor Magnet dengan Timer

Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda / berurutan), maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan kontaktor magnit. Dari gambar di samping dari atas ke bawah berturut-turut adalah :

 

1. kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)
2. kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)
3. kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati
4. kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu
4.3.3.1 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)
Dari gambar di samping, timer on delay diset pada tva, sehingga bila kontaktor magnit aktif, kontak bantu NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan / terminal 7 – 8 akan sambung) setelah waktu tva, dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja. Untuk mudah mengingat, perhatikan pada tanda ” ( ” seperti payung. Bila tuas bergerak ke kanan, payung akan menahan / menunda gerakan tersebut.
4.3.3.2 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)
Timer off delay diset pada tvr. Bila kontaktor magnit aktif, maka kontak bantu NO langsung aktif juga (terminal 7 – 8 sambung). Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif, kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas).
Perhatikan dalam gambar saat tuas bergerak ke kiri terlihat adanya payung ” ) ”.
4.3.3.3 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati
Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr, maka kontak bantu NO akan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif. Dan akan lepas setelah waktu tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit. Perhatikan pada gambar, gerakan tuas ke kanan maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung ” ( ” dan ” ) ”.
4.3.3.4 Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu
Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu, misalnya 1 Hz. Bila kontaktor magnit aktif, maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas / hidup-mati secara periodik / kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif.
Sumber :
Sumardjati, Prih dkk, 2008, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 2 untuk SMK, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 335 – 336.
2.Kontak Utama dan Kontak Bantu
Berdasarkan fungsinya, kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam, yaitu kontak utama dan kontak bantu.
Kontak Utama :
Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal, sehingga mampu dialiri arus listrik yang relatif besar (arus beban). Terminal keluarnya yang ke beban (2, 4, dan 6) bisa disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay).

 

Kontak Bantu :

Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis, karena arus yang melaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol). Penulisan terminal kontakkontak bantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit, yaitu untuk kontak-kontak NC, digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untuk kontak-kontak NO, digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4. Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer), kontakkontak NC, digit kedua dengan angka 5 – 6. dan untuk kontak-kontak NC nya, digit kedua dengan angka 7 – 8. Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut :
– Untuk kontak bantu biasa
NC .1 – .2
NO .3 – .4
– Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentu
NC .5 – .6
NO .7 – .8
Sumber :
Sumardjati, Prih dkk, 2008, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 2 untuk SMK, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 334.
3. Kontaktor Magnet
Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan. Bila koil (kumparan  magnit) dialiri arus listrik, maka inti magnit menjadi jangkar, sekaligus menarik kontak-kontak yang bergerak, sehingga kontak NO (normally open) menjadi sambung, dan kontak NC (normally close) menjadi lepas. Gambar di samping adalah kontaktor magnit arus bolakbalik, pada inti magnit dipasang cincin hubung singkat dengan tujuan agar jangkar saat ditarik inti magnit tidak bergetar yang menimbulkan bunyi dengung (karena pada arus bolak-balik frekuensi 50 Hz, berarti dalam 1 detik inti magnit menarik dan mele-pas jangkar sebanyak 50 periode, sehingga menimbulkan getaran).

 

Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar di samping dengan terminal kumparan A1 dan A2 yang disambungkan pada rangkaian kontrol. Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkan arus beban yang relatif besar. Terminal 1, 3, dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2, 4, dan 6 disambungkan ke beban (motor).

Pembahasan Soal jurusan Elektro

13 Jan

1.    Sebutkan jenis-jenis baja tahan karat ?
Jawab :
Jenis – jenis baja tahan karat : Austenitik (seri 200 dan 300), Ferritik (seri 400), Martemsitik (seri 400 dan 500), pengerasan presipitasi, struktur duptek.
2.    Logam dikelompokkan menjadi berapa jenis ? sebutkan !
Jawab :
Logam di kelompokkan menjadi 2 jenis yaitu logam ferro (besi) dan logam non ferro
3.    Sebutkan kandungan lain dari baja tahan karat ?
Jawab :
Kandungan lain dari baja tahan karat adalah Ni, Mo, Ca, ti, Si, Mg, cb, Al, N, S
4.    Logam dan semi konduktor dapat menghantarkan muatan listrik apabila ?
Jawab :
Dapat menghantarkan muatan listrik apabila di tempatkan di medan listrik.
5.    Tuliskan rumus tahanan jenis suatu bahan ?
Jawab :
R = PL/A           V = IR / I = V/R              P = V.I / P = I.R
6.    Sebutkan pengaruh suhu terhadap tekanan ?
Jawab :
1.    Memperbesar tahanan untuk logam-logam murni.
2.    Memperbesar tahanan untuk logam-logam paduan
3.    Memperkecil tahanan untuk elektrolit dan isolator.
7.    Tuliskan rumus hubungan antara perubahan suhu terhadap nilai tahanan ?
Jawab :
Rumusnya : R2 = R1 {1+a (t2-t1)}
8.    Apakah maksud dari R1 dan R2 dalam rumus hubungan perubahan suhu terhadap nilai tahanan ?
Jawab :
R1 = besar tahanan pada suhu t1 (dalam ohm)
R2 = besar tahanan pada suhu t2 (dalam ohm)
9.    Sebutkan jenis baja karbon menurut kandungan C nya ?
Jawab :
1.    Baja karbon rendah,
2.    Baja karbon menengah
3.    Baja karbon tinggi
10.    “Baja seri 1045 untuk yoke ball “. Jelaskan maksud dari seri 1045 tersebut ?
Jawab :
1045 termasuk seri 10xx / seri baja karbon, sedangkan angka 45 merupakan kandungan karbon 45/100% = 0,45%
11.    Berapa jenis baja paduan ? sebutkan !
Jawab :
Baja paduan di bagi menjadi 2 jenis yaitu baja paduan rendan berkekuatan tinggi dan baja fase ganda.
12.    Apa penyebab logam murni mempunyai koefisien suhu positif ?
Jawab :
Penyebabnya adalah karena dengan bertambahnya suhu sehingga tahanan juga makin besar.
13.    Tuliskan definisi dari logam besi ?
Jawab :
Logam besi adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi
14.    Sebutkan komposisi dari besi tuang ?
Jawab :
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin torak.
15.    Sebutkan sifat-sifat baja tahan karat (stainless steel)?
Jawab :     sifatnya antara lain :
– Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
– Tahan temperature rendah maupun tinggi
– Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
– Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
– Tahan terhadap oksidasi
– Kuat dan dapat ditempa
– Mudah dibersihkan
– Mengkilat dan tampak menarik
16.    Sebutkan ciri-ciri baja tahan karat jenis austenitik (seri 200 & 300) ?
Jawab :
–    Mengandung Cr, Ni dan Mg
–    Bersifat tidak magnetik, tahan korosi
–    Untuk peralatan dapur, fitting, konstruksi, peralatan transport, tungku, komponen penukar panas, linkungan kimia
17.    Tuliskan klasifikasi baja menurut AISI dan SAE ?
Jawab :

18.    Tuliskan definisi dari baja paduan ?
Jawab :
Baja paduan dapat didefinisikan sebagai baja yang di campur dengan satu atau lebih unsur campuran seperti nikel, kromium, molibdenum, vanadium, mangan dan wolfram yang di gunakan untuk memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki (keras,kuat dan liat), tetapi unsur karbon tidak di anggap sebagai salah satu unsur campuran.
19.    Berapakah persentase maksimum baja karbon yang berlaku untuk baja yang mengandung unsur bukan besi ?
Jawab :
–    Karbon = 1,70%    – Mangan = 1,65%
–    Silikon = 0,60%    – Tembaga = 0,60%
20.    Baja paduan rendah berkekuatan tinggi diperoleh dari baja karbon dengan menambahkan unsur paduan. Sebutkan unsur paduan tersebut ?
Jawab :
Unsur paduan tersebut seperti chrom, columbium, tembaga, mangan, molybdenum, nikel, fosfor, vanadium atau zirconium.
21.    Sebutkan ciri-ciri baja paduan rendah berkekuatan tinggi (high strength alloy steel) ?
Jawab :
–    C<0,30%
–    Strukturmikro: butir besi-α halus, fasa kedua martensit & besi-δ
–    Produknya: pelat, balok, profil
22.    Salah satu sifat baja tahan karat adalah tahan korosi. Apakah yang dimaksud dengan korosi ?
Jawab :
Korosi dapat didefinisikan sebagai serangan yang merusak karena reaksi dengan lingkungan sekitarnya yang merupakan reaksi elektrokimia, bersifat alamiah, berlangsung dengan sendirinya dan biasanya di mulai dipermukaan.
23.    Apakah pengertian dari medan listrik ?
Jawab :
Medan listrik adalah suatu medan yang disebabkan oleh adanya muatan listrik yang representasi dalam kehidupan sehari-hari berupa medan yang disebabkan oleh suatu benda yang bertegangan.
24.    Sebutkan jenis-jenis logam besi ?
Jawab :
Adapun jenis-jenis logam besi antara lain : besi tuang, besi tempa, baja lunak, baja karbon sedang, baja karbon tinggi dan baja karbon tinggi dengan campuran.
25.    Baja dengan sifat fisik khususnya dibedakan menjadi 3 macam, sebutkan !
Jawab :
–    Baja tahan karat    – Baja tahan panas, dan
–    Baja tahan pakai dalam suhu tinggi
26.    Tuliskan pengertian baja tahan karat ?
Jawab :
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam)
27.    Menurut penggunaannya, baja di bedakan menjadi 2 jenis, sebutkan !
Jawab :
–    Baja konstruksi (structural steel)    – Baja perkakas (tool steel)
28.    Sebutkan ciri-ciri baja tahan karat jenis pengerasan presipitasi ?
Jawab :
–    Mengandung Cr, Ni, Cu, Al, Ti, & Mo
–    Bersifat tahan korosi, ulet & berkekuatan tinggi pada suhu tinggi
–    Utk komponen struktur pesawat & pesawat ruang angkasa
29.    Mengandung Cr tinggi, hingga 27%, bersifat magnit dan tahan korosi, untuk peralatan dapur. Termasuk baja tahan  karat jenis apakah ciri-ciri diatas ?
Jawab :
Termasuk baja tahan karat jenis ferritik (seri 400)
30.    Apa yang dimaksud dengan baja eutectoid ?
Jawab :
Baja eutectoid adalah baja yang berkarbon 0,80%

Soal 1 :
Suatu balok arang (carbon) dengan ukuran 1cm x 1cm x 50cm. Tahanan jenis arang pada suhu 200C adalah 3,5 x 10-5 ohm meter.
a.    Berapa besarnya tahanan antara 2 sisi yang berbentuk bujur sangkar ?
Jawab :
Diket;        = 3,5 x 10-5   Ω meter
L = 50 cm = 5 x 10-1 m
A = 1 cm x 1cm = 1 cm2 = 1 x 10-4 m2
Ditanya;   R = ….?

R  = 3,5 x 10-5    5 x 10-1
1 x 10-4
= 3,5 x 10-5  x  5 x 103
= 17,5 x 10-2 ohm (Ω)
b.    Berapa besar tahanan antara 2 sisi yang berbentuk persegi panjang ?
Jawab :
Diket;       = 3,5 x 10-5   Ω meter
L = 1 cm = 1 x 10-2 m
A = 50 cm x 1cm = 50 cm2 = 5 x 10-3 m2
Ditanya;   R = ….?
Jawab;
R   = 3,5 x 10-5     1 x 10-2
5 x 10-3
= 3,5 x 10-5   x   2
= 7 x 10-5 Ω
Soal 2 :
1.    Koefisien suhu tembaga (cooper) adalah 39,3 x 100 tahanan pada suhu 200C adalah 30 ohm. Kemudian bahan dipanaskan sampai -1 sebesar 800C. hitunglah tahanan pada t -800C.
Diket;    = 39,3 x 10-4
t2  =  80  C
t1  = 20  C
R1 = 30 ohm
Ditanya;  R2 = …?
Jawab;
= 30{1  39,3 x 10-4 (80 – 20)}
= 30{1 – 39,3 x 10-4 (60)}
= 30{1 – 0,235}
= 30(0,765)
= 22,95 Ω

2.    Tahanan jenis tembaga pada suhu 200C adalah 1,77 X 10-8 ohm meter, a = 0,0038. Hitunglah tahanan jenis pada 300C.
Diket;      = 0,0038 = 38 x 10-4
t1 = 20  C
t2  =  30  C
R1 = 1,77 x 10-8 ohm meter = 1,77 x 10-6 ohm
Ditanya;  R2 = …?
Jawab:
R2 = R1 {1-  (t2-t1)}
= 1,77 X 10-6 {1 –  (100C)}
= 1,77 X 10-6 {1 – 38 X 10-4 (100C)}
= 1,77 X 10-6 (1 – 38 X 10-3)
= 1,77 X 10-6 (1 – 0,038)
= 1,77 X 10-6 (0,962)
= 1,77 X 10-6 X 96,2 X 10-2
= 170,274 X 10-8
Maka R2 atau tahanan jenis pada suhu 300C adalah 170,274 X 10-8

3.    Tahanan suatu gulungan elektro magnetik kawat tembaga pada suhu 200C adalah 30 ohm. Tentukan tahanan pada suhu 800C. koefisien suhu tahanan pada t=00C adalah 42,7 X 10-4.
Jawab :
80=Ro(1+42,7 X 10-4 X 20 )
80=Ro(1+85, 4 X 10-3)
Ro=80 X 10 4/854
= 936.760C

PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

6 Des

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam [2].             Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog [3].
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1.    Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2.    Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3.    Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus [4]. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1.      Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2.      Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya. 

            Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu sistem. Dengan menggunakan PLC akan diperoleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut:

Ø  Fleksibel

Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC kesepuluh  mesin tersebut dapat dijalankan dengan programnya masing-masing.

Ø  Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah

Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu yang relatif singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya. Apabila tidak menggunakan PLC, misalnya relay maka perubahannya dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya. Cara ini tentunya memakan waktu yang lama.

Ø  Jumlah kontak yang banyak

Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih banyak daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.

Ø  Harganya lebih murah

PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan dengan sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan harga beberapa buah relay yang mampu melakukan pengkabelan dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers, counters, sequencers, dan berbagai fungsi lainnya.

Ø  Pilot running

PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang diuji dengan hasil terbaik di pabrik.

Ø  Observasi visual

Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar CRT. Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi.

Ø  Kecepatan operasi

Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.

Ø  Metode Pemrograman Ladder atau Boolean

Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi teknisi, atau aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol digital atau Boolean.

Ø  Sifatnya tahan uji

Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan timers mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga bersifat lebih tahan uji.

Ø  Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol

Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya, sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun komponen-komponen lainnya sebagai peralatan tambahan.

Ø  Dokumentasi

Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh.

Ø  Keamanan

Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah program PLC selama PLC tersebut dikunci.

Ø  Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang

Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam satuan detik.

Ø  Penambahan rangkaian lebih cepat

Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang dimiliki oleh PLC, yaitu:

Ø  Teknologi yang masih baru

Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang

Ø  Buruk untuk aplikasi program yang tetap

Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan memboroskan (biaya).

Ø  Pertimbangan lingkungan

Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak berfungsi optimal.

Ø  Operasi dengan rangkaian yang tetap

Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara periodik.

Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:
Ø  Central processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal bus antara PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.
Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu  bagian ini disebut bersifat volatile,  tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.
Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak [6].
Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi  tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya
Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
Ø  Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.

… (deleted)…

Ø  Modul input / output (I/O).Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.

Ø  Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder, status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.

Ø  The Program Recorder / Player. 
Alat ini digunakan untuk menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam ini nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program aslinya hilang atau mengalami kesalahan.

Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan CPU dengan komputer utama (master computer) yang biasanya digunakan pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak Sistem PLC .

            Dalam merancang suatu sistem kendali dibutuhkan pendekatan-pendekatan sistematis dengan prosedure sebagai berikut :
1.   Rancangan Sistem Kendali
       Dalam tahapan ini si perancang harus menentukan terlebih dahulu sistem apa yang akan dikendalikan dan proses bagaimana yang akan ditempuh. Sistem yang dikendalikan dapat berupa peralatan mesin ataupun proses yang terintegrasi yang sering secara umum disebut dengan controlled system.
2.  Penentuan I/O
Pada tahap ini semua piranti masukan dan keluaran eksternal yang akan dihubungkan PLC harus ditentukan. Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor, valve dan lain-lain sedangkan piranti keluaran dapat berupa solenoid katup elektromagnetik dan lain-lain.
3.  Perancangan Program (Program Design)
Setelah ditentukan input dan output maka dilanjutkan  dengan proses merancang program dalam bentuk ladder diagram dengan mengikuti aturan dan urutan operasi sistem kendali.
4.  Pemrograman (Programming)
5.  Menjalankan Sistem (Run The System)
Pada tahapan ini perlu dideteksi adanya kesalahan-kesalahan satu persatu (debug), dan menguji secara cermat sampai kita memastikan bahwa sistem aman untuk dijalankan.

selain fungsi yang telah diceritakan sebelumnya … PLC di pakai juga untuk Emergency Shutdown System (ESD)  karena responnya yang cepat dibandingkan DCS ….
berikut adalah jenis PLC Programming berdasarkan IEC-61131-3 .. ada lima bahasa pemrograman yang diakui oleh standar ini..
– Ladder Diagram (LD)
– Function Block Diagram (FBD)
– Instruction List (IL)
– Structure Text (ST)
– Sequential Function Chart (SFC)
yang paling sering dipakai adalah LD … tapi saya lebih senang kalo pake FBD.
Memang tergantung background lah … kalo orang listrik lebih familiar dengan LD … karena rancangan PLC dari awal adalah menggantikan sistem konvensional relay yang buanyak banget wiring nya ….  Sedangkan kalo anak kuliahan biasanya lebih senang FBD karena biasanya sudah familiar dengan Sistem Digital (Diagram Block AND, OR, dll)
Manufacturer atau pembuat PLC diantaranya sebagai berikut:

  • Allen Bradley (www.ab.com) -> Nama2 PLC nya: Control Logix, PLC-5, SLC, Flex Logix, dll. sedangkan software yang dipakai adalah RSLogix dan RSLinx. http://www.ab.com/programmablecontrol/
  • Schneider Electric (http://www.telemecanique.com/en/functions_discovery/function_5_11.htm) -> Modicon Quantum, Compact, Momentum, Micro, Premium, dll. Software yang di pakai adalah Concept buat Modicon Quantum, dan ada lagi yang lain .. lupa namanya euy … nanti kalo ketemu saya update lagi ..
  • Siemens -> S7-400, S7-300, S5 (sudah tidak diproduksi lagi .. cuman masih banyak yang pakai .. dan masih ada stock). Software yang dipakai Step7 (S7-400 dan S7-300) dan Step5 (buat S5, masih under DOS tampilannya)
  • Mitsubishi
  • GE Fanuc
  • dll

Protokol Komunikasi yang dipakai untuk masing2 merek PLC pun berbeda2 … tetapi biasanya ada semacam konverternya biar bisa berkomunikasi dengan yang lain .. semacam konverterlah … tapi tidak semua ….
Berikut jenisnya untuk masing-masing merek PLC

  • Modicon Quatum (Modbus, Modbus+, Modbus TCP/IP, etc)
  • Allen Bradley (DH+, DH-485, DeviceNet, ControlNet, etc)
  • SIEMENS (MPI, Profibus DP, ethernet, etc)
  • dll